MANADO, (manadoterkini.com) – Lurah Maasing, Mohamad Windu mengatakan, ada sekitaran 185 bangunan yang ada di kampung bobo. 40 kepala keluarga sudah pindah ke Pangian. “Yang tersisa masih ada 145, dan 145 tersebut telah dibongkar,” tandas Windu.
Seperti diketahui proses eksekusi ratusan rumah warga Kampung Bobo, Kelurahan Maasing, Lingkungan III Kecamatan Tuminting, Rabu (5/8) lalu berlangsung aman. Rata-rata warga di situ pasrah ketika kendaraan besar jenis Bouldozer merata tanahkan rumah mereka satu per satu meski dalam benak mereka sedikit sedih.
Eksekusi itu dilakukan pengadilan selaku eksekutor setelah Hanny Walla, pemilik lahan disitu beberapa waktu lalu memenangkan perkara sengketa tanah di Kampung Bobo tersebut. Sebelumnya, sudah ada warga yang memilih angkat kaki dari lahan tersebut dan pindah ke Pangiang, lahan yang memang sudah disediakan untuk proses relokasi.
Meski proses eksekusi tersebut berjalan mulus, tidak sedikit aparat keamanan TNI/Polri dan ratusan Pol PP siaga dan berjaga-jaga saat berlangsungnya proses penggusuran rumah warga. “Kami tidak memberi perlawanan, karena kami tidak mau ada warga yang terluka di antara kami, dan lebih baik kami pasrah saja dan langsung membereskan barang-barang yang masih bisa kami bawa,” ungkap salah satu warga Kampung Bobo sedikit lirih melihat langsung dinding dinding rumahnya yang sudah rata tanah.(mlz)
