SULUT, (manadoterkini.com) – ‘Bulan madu’ rakyat Sulut dengan internet akan semakin ‘mesra’ dengan dibangunnya proyek jaringan serat optik Manado-Los Angeles, AS yang dikenal dengan South East Asia United States (SEA-US). Proyek jaringan serat optik itu akan menjadikan Manado sebagai gateway internasional kedua di Indonesia setelah Batam yang secara langsung akan menjadikan Sulut sebagai lokomotif IT untuk kawasan Indonesia Timur.
“Ini kabar yang sangat menggembirakan, karena Manado akan berperan penting sebagai pintu gerbang yang menghubungkan Kawasan Timur Indonesia dengan dunia internasional,” kata Olly Dondokambey.
Tak ayal, sama halnya dengan bagian lain di Indonesia, dunia digital juga telah merambah Sulawesi Utara (Sulut). Berbagai jenis gawai lengkap dengan beragam paket internet telah menjadi bagian dari kehidupan.
Menurut Ketua Fraksi PDIP di DPR RI yang kini menjadi kandidat Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) itu, jika proyek pembangunan kabel laut sepanjang 15.000 km yang menghabiskan total investasi 250 juta dolar AS ini sudah rampung tahun 2017 nanti, kecepatan internet terutama untuk kawasan Indonesia Timur akan semakin cepat.
“Internet yang cepat akan berdampak positif pada industri pariwisata dan telekomunikasi, juga pada hal-hal yang terkait dengan teknologi,” kata Bendahara Umum DPP PDIP itu.
Direktur Utama Telkomsel, Ririek Adriansyah secara terpisah menjelaskan, Gateway Manado dibangun oleh konsorsium yang melibatkan anak usaha Telkom, yakni Telkom Internasional (Telin) dengan sejumlah perusahaan telekomunikasi global.
Selain Telin, anggota konsorsium adalah Globe Telecom, RAM Telecom International (RTI), Hawaiian Telcom, Teleguam Holdings (GTA), GTI Corporation, dan Telekomunikasi Indonesia International (Telkom USA).
Kabel laut SEA-US ini nantinya akan membentang dari Indonesia ke Amerika Serikat dan menghubungkan lima area dan teritori yaitu Manado (Indonesia), Davao (Filipina), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, AS), dan Los Angeles (California, AS).(*/ald)
