MTerkini.com, RATAHAN-Upaya pengoperasian dua raksasa ritel Indonesia, Alfamart-Indomaret untuk masuk di Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) rupanya sulit untuk terlaksana. Pasalnya, sikap tolak terhadap usaha perdagangan dengan sistem kartel tersebut, makin gencar datang dari Bupati Minahasa Tenggara (Mitra) James Sumendap SH.
Hal ini dilakukan Bupati Mitra ini, karena dirinya menilai kedua ritel raksasa indonesia ini merupakan ancaman bagi perekonomian, khususnya bagi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) serta para pedagang kecil.
“Selama Saya masih menjabat bupati, jangan harap saya mengijinkan Alfamaret maupun Indomaret di Mitra, apalagi mereka menjalankannya dengan sistem kartel,” Sumendap kepada sejumlah wartawan.
Menurutnya, bila bisnis tersebut ada di Mitra, ancamannya langsung ke UMKM serta pedagang kecil.
“Tak hanya itu kalau bisnis kartel ini masuk dampak terbesarnya akan mengancam ekonomi rakyat,” tukasnya.
Diketahui, Sumendap adalah kelapa daerah pertama di Sulut yang menentang keberadaan usaha ritel dengan sistem kartel ini. Untuk itu, demi melawan bisnis kartel, para pedagang maupun UMKM di harus berinovasi dan kreatif untuk menarik konsumen.
“Cara melawan bisnis seperti ini yaitu dengan mengubah pola pelayanan terhadap konsumen. Buat mereka nyaman dalam berbelanja karena ini akan menarik perhatian para konsumen,” pintanya.
Dia juga meminta, pihak legislatif turut mendukung kebijakannya dalam melawan bisnis dengan sistem kartel tersebut.
“Termasuk semua elemen masyarakat di Mitra , khususnya para tokoh-tokoh masyarakat. Karena dampaknya akan meningkatkan ekonomi kerakyatan di Mitra,” tandasnya.(dav)
