Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Kaban Bappeda: Pentingnya Pengelolaan Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat

×

Kaban Bappeda: Pentingnya Pengelolaan Sampah Berbasis Partisipasi Masyarakat

Sebarkan artikel ini

assamanadoterkini.com, MANADO – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DR Peter KB Assa, mengatakan persoalan paling sulit di Indonesia terutama di Kota Manado adalah pengadaan lahan.

“Alasan mengapa mesti WTE karena hanya itu satu-satunya jalan selain program membangun Mind Set dan Culture Set Masyarakat untuk mandiri dan pro-aktif dalam mengelola sampah. Persoalan paling sulit di Indonesia terutama di kota Manado adalah pengadaan lahan. Bila tetap mau bertahan dengan Landifill, katakanlah sanitary landfill, maka tetap konsekuensi logisnya pada kurun waktu tertentu harus dilakukan pengurugan tanah dan pindah lokasi. Sementara pengadaan lahan begitu sulit di Manado” jelasnya

“Nah alternatif terbaik yg harus dipilih dan ramah lingkungan adalah WTE.” ujar Kaban Assa.

Kaban Assa melanjutkan harus dibangun kesadaran dari masyarakat Kota Manado tentang pentingnya pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat.

“Harus dilakukan penguatan dan sosialisasi secara terus menerus kepada masyarakat tentang arti penting pengelolaan sampah berbasis partisipasi masyarakat demi keberlanjutan hidup sehat anak cucu generasi mendatang. Program ini tentu tidak mudah, karena masyarakat kita sudah lama terbiasa kurang bersahabat dengan tertib membuang sampah dan mudah emosi bila ditegur.” katanya.

“Tetapi kita harus memulai, semua pihak apalagi kalangan tokoh, cendekiawan dan kelompok masyarakat peduli lingkungan bersama-sama dengan pemerintah sudah harus bergerak lebih cepat dan sistematis, bahu membahu untuk turut mensosialisasi “kesadaran mengelola dan membuang sampah, dari diri sendiri, dan setia pada perkara kecil sekalipun”. Bila ini bisa kita lakukan maka niscaya tidak ada yang mustahil kedepan Manado betul-betul dapat mewujudkan diri sebagai kota yang berkesinambungan dengan hak kepemilikan yang utuh terhadap predikat a good livable, green and smart city in Indonesia,”pungkas Assa.(tim/ald)