Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Manado

Gereja Terancam Ambruk, Distakot Manado Minta Pemindahan Sungai Ajen Dihentikan

×

Gereja Terancam Ambruk, Distakot Manado Minta Pemindahan Sungai Ajen Dihentikan

Sebarkan artikel ini

sungai ajenmanadoterkini.com, MANADO – Kepala Dinas Tata Kota Manado JB Mailangkay meminta pengusaha atau pemilik tanah disekitar sungai Ajen samping Hotel Ibis Manado agar menghentikan pemindahan sungai Ajen. Hal tersebut kedepan akan mengganggu Bangunan dan Tanah milik Gereja GMIM Getsemani Sario Kota Baru (Sakobar). “Saya minta kepada pemilik lahan ataupun pengusaha agar menghentikan proyek pemindahan jalur sungai Ajen,” kata Mailangkay Rabu (15/6/2016) diruang kerjanya.

Saat ditanya ijin pemindahan Sungai Ajen, Mailangkay mengatakan tidak berkompeten menjawabnya. “Nah kalau soal ijin silakan wartawan konfirmasi kepada Dinas PU Manado,” Saran Mailangkay.

Ditempat terpisah, pantauan manadoterkini.com sore tadi di lokasi pemindahan sungai Ajen di bilangan Boulevard tepatnya didepan Manado Town Square nampak tidak ada lagi aktivitas pengerjaan. Sebuah alat berat jenis eksavator terparkir tanpa seorangpun menjaganya. Terlihat sudah sekitar kurang lebih 100 meter telah digali dan dibangun dinding sungai kiri dan kanan sungai dengan tinggi sekitar 4-5 meter. Akibat pemindahan jalur sungai ini, air akan menghantam samping kanan Gereja Kanisah GMIM Getsemani Sakobar dan papan sebuah papan iklan bilboard.

Bahkan untuk menolak pemindahan sungai tersebut nampak terpajang 2 buah spanduk didepan Gereja yang berisikan Jemaat GMIM Getsemani Sario Kotabaru menolak pemindahan sungai Ajen. Dampaknya akan merusak tempat ibadah. Spanduk tersebut juga dialamatkan ke Pemerintah Kota Manado Walikota Dr GS Vicky Lumentut yang juga Ketua MPS Sinode GMIM. (ons)