manadoterkini.com, AMURANG – Upaya pelebaran jalan Trans Sulawesi di Amurang bakal terlambat. Padahal, jalur tersebut cukup lama menjadi langganan kemacetan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Rudy Tumiwa mengatakan, pihaknya telah mengalokasikan anggaran pembebasan lahan, namun rencana itu sepertinya tak terakomodir dalam APBD-P 2017.
“APBD-P kan sudah dievaluasi di provinsi. Kita sudah usulkan Rp 5 milliar. Tapi, kami dengar itu tidak diakomodir karena keadaan ekonomi kita,” ujarnya.
Lanjut Tumiwa, pelebaran bakal dilakukan dari pusat kota hingga jembatan Ranoyapo. Proses pembebasan lahan telah dilakukan sejak, beberpa tahun lalu. Kini, tahapan menyisakan proses pembayaran.
“Soal harga kita sudah sepakati dengan pemilik lahan. Tapi anggarannya yang belum ada. Padahal Balai Jalan Nasional telah menyiapkan anggaran untuk pengerjaan. Tapi mau bagaimana lagi, lahan saja belum tuntas dibebaskan,” ujarnya lagi.
Kini, pihaknya sedang merencanakan anggaran tersebut di APBD 2018. Nantinya bila terakomodir, pengerjaan direncanakan mulai bulan Mei 2018.
Kegagalan tersebut sontak membuat kecewa masyarakat.
Mistor Pasuang warga Buyungon Kecamatan Amurang mengatakan pelebaran jalan sudah harus dilakukan, saat ini.
“Waktu ramai, kami harus menghabiskan waktu berjam-jam. Aktivitas pun banyak terhambat. Pemerintah harusnya lebih peka,” tandasnya.(dav)