Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Politik

Akibat Kemarau Ribuan Pohon Cengkih di Minahasa Raya Mati

×

Akibat Kemarau Ribuan Pohon Cengkih di Minahasa Raya Mati

Sebarkan artikel ini

DPRD SulutSULUT, (manadoterkini.com) – Harga cengkih yang belum stabil ditambah kemarau yang panjang berdampak pada matinya pohon cengkih, memaksa para petani mendatangi DPRD Sulut. Kedatangan para petani asal Minahasa tersebut menuntut bantuan bibit cengkih.

Kedatangan para petani yang dikoordinasikan oleh Max Kalesaran diterima Komisi 2 yang dipimpin langsung Marthen Manoppo. Apalagi selang 6 bulan kemarau sehingga bedampak matinya pohon cengkih.

Karaseran mengakui meskipun sudah berkali-kali menyampaikan aspirasi ke gedung rakyat yang ada di bilangan Sario. Namun belum ada tindakan kongkrit dari pemerintah maupun dewan.

“Jika tidak ada tindakan kongkrit dari pemerintah. Maka rakyat Minahasa yang hampir keseluruhannya berprofesi sebagai petani akang dilanda kelaparan,” papar Karaseran.

Untuk itulah dihadapan komisi 2, asosiasi petani cengkih ini menuntut pemerintah agar melakukan rehabilitasi. Karena selain mati akibat kemarau, banyak Cengkih juga mati akibat kebakaran.“Kami menutut dilakukan rehabilitasi dengan memberikan bantuan bibit cengkih sebanyak 1 juta pohon,” aku Boy Tangkou.

Mendengar aspirasi dari Asosiasi petani cengkih, akhirnya tiga perwakilan dapat mengikuti jalannya pembahasan APBD 2016 antara Banggar dan TAPD Pemprov.

Dan dari pembahasan tersebut, disepakati untuk tahun 2016 petani cengkih mendapat bantuan bibit sebanyak 200 ribu pohon meskipun tuntutan mereka 1 juta pohon.

Wakil Ketua Dewan, Wenny Lumentut memberikan terimah kasih kepada pemerintah yang langsung memberikan bantuan bibit sebanyak 200 ribu pohon. ”Ini bantuan dilakukan secara bertahap. Jadi petani cengkih diminta bersabar,” jelas Lumentut. (jef)