Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Selatan

Pemkab Minsel Sesalkan ‎Aksi Penipuan PT SAA

×

Pemkab Minsel Sesalkan ‎Aksi Penipuan PT SAA

Sebarkan artikel ini

manadoterkini.com, AMURANG-Keberadaan PT Sejahtera Alam Anugerah (SAA) yang hingga kini tidak kunjung kejelasannya, membuat pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Selatan (Minsel) angkat bicara.

Sekdakab Minsel Drs Danny Rindengan MSi, terkait masalah ini Rindengan mengatakan bahwa, kehadirannya saat launching proyek PT SAA dikarenakan bentuk suport atas program yang bersentuhan dengan masyarakat.

“Semua persyaratan harus diikuti karena setiap investor yang datang harus dilayani. Tetapi dalam tahapan dan persyaratan dan sebagainya harus dipenuhi. Kita harapkan dia (PT SAA-red) bertanggung jawab,” ujar Rindengan.

Dengan kejadian ini Rindengan menyatakan mendukung upaya-upaya untuk mencari pemimpin perusahaan yang kini sudah menghilang entah kemana.

“Sekarang kan kejadiannya sudah terjadi. Kami selaku Pemkab tetap mendukung langkah-langkah untuk mencari yang bersangkutan agar bertanggung jawab karena ini masyarakat kita,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Christiany Eugenia Paruntu SE mengatakan, Pemkab Minsel tidak ada kaitannya dengan perusahaan tersebut, bahkan Dia mengingatkan agar masyarakat jangan cepat percaya dan harus berkoordinasi lebih dahulu dan bertanya siapa perusahaannya.

“Masyarakat jangan sampai gampang percaya dengan promosi semua harus dicek siapa developernya,” ujar bupati mengingatkan.
Saat ditanya terkait rekomendasi yang dikeluarkan Pemkab langsung dibantah bupati.

Menurutnya selama ini Pemkab tidak pernah mengeluarkan rekomendasi.

“Tidak ada rekomendasi. Hanya izin yang dikeluarkan. Izin mereka izin usaha bukan berarti kita memberikan rekomendasi, tidak boleh ada rekomendasi,” ungkapnya.

Informasi diperoleh, banyak pemerintah desa mengikuti program ini karena menindaklanjuti surat rekomendasi yang ditanda tangani oleh Sekdakab.

“Nanti saya akan cek juga apa kebenarannya dari pak Sek. Saya rasa tidak ada itu, semua harus lewat kajian,” tukasnya.

Hal ini menurut dia jadi pembelajaran bagi masyarakat Minsel untuk lebih hati-hati. Sebelum masuk program dilihat developernya harus mapan agar tidak terjadi seperti ini.

“Nanti juga saya mintakan pak Kapolres untuk menindaklanjuti masalah ini,” tandasnya.

Sebagaimana diketahui, PT SAA telah memberikan harapan palsu kepada warga untuk membangun perumahan dalam hal ini rumah minimalis. User yang dirugikan hingga saat ini mencapai 700 an user. Masing-masing user ada yang telah membayar uang muka Rp 3.5 juta yang sebelumnya telah membayar uang pendaftaran Rp 250 ribu.(dav)