Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Minahasa Utara

Kapolres Minut Dan Dandim 1310 Turun Cek, Desa Maen Aman

×

Kapolres Minut Dan Dandim 1310 Turun Cek, Desa Maen Aman

Sebarkan artikel ini

minutmanadoterkini.com, AIRMADIDI-Adanya informasi dugaan paham radikalisme terjadi di Desa Maen Kecamatan Likupang Timur, ternyata tidak benar.

Hal ini dibuktikan langsung oleh Kapolres Minahasa Utara (Minut) AKBP Alfaris Pattiwael SIK MH dan Dandim 1310 Letkol Inf Deden Hendayana SE, yang turun lapangan, Rabu (14/2/2018), mengecek kebenaran informasi tersebut.

“Kedatangan kami kesini (Desa Maen,red) untuk memastikan apa benar informasi yang meresahkan itu ada, dan ternyata itu tidak benar. Keadaan disini aman dan baik-baik saja,” ujar Kapolres.

Senada dikatakan Dandim 3010 Letkol Inf Deden Hendayana SE, menurutnya informasi adanya paham radikalisme, anak dilarang sekolah dan adanya perkelahian, itu sama sekali tidak ada dan informasi itu tidak benar.

“Kami turun langsung untuk mengecek kebenarannya, dan Saya bersama Kapolres sudah kros cek kepada sejumlah Tokoh Agama dan Masyarakat, tidak benar terjadi seperti itu,” kata Dandim.

Sementara itu, Kapolres dan Dandim juga langsung bertemu dengan Tokoh Agama dan Masyarakat di Balai Pertemuan Umum (BPU) Desa Maen. Kapolres dan Dandim menjelaskan bahwa kedatangan keduanya adalah keterwakilan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

“Apa yang kami lihat disini akan kami sampaikan kepada Bupati, dalam rapat Forkopimda. Untuk itu, kami mengajak kita semua menyikapi dengan arif dan bijaksana setiap informasi yang ada, dianalisa dan telaah dengan baik, agar kita tidak mudah terprovokasi. Karena pada kenyataannya tidak ada permasalahan seperti yang dikabarkan. Torang samua basudara, untuk itu tetap kita pelihara didalam kehidupan bermasyarakat. Kami imbau isu-isu itu kita buang jauh-jauh, dan apabila ada ajaran seperti itu kita tolak dan kita larang, dan informasikan kepada kami, juga kepada aparat desa, babinsa dan bhabinkambtibmas,” tegas Kapolres dan Dandim.

Sementara itu, adanya masalah internal dalam kepemimpinan Imam Masjid, Kapolres dan Dandim meminta agar masalah ini tidak perlu dibesar besarkan.

“Saya minta juga Tokoh agama untuk memberikan kesejukan di tengah masyarakat dan jemaah,” harap keduanya.

Terkait isu radikalisme tersebut, juga dibantah langsung oleh Imam yang lama Tengku Muslim Blongkod. Menurutnya isu yang berkembang tidak ada sama sekali.

“Apa yang disampaikan oleh Pak Kapolres dan Pak Dandim itu benar, tidak ada ajaran atau paham radikal di Desa Maen, desa kami ini tempat yang aman, informasi itu hanya memecah belah persatuan kita,” ujar Blongkod.

Sama seperti Imam yang lama, Imam Masjid Aridwan yang baru Tengku Mahyudin Abasi, juga membenarkannya.

“Tidak benar ada informasi seperti itu, kami sangat jauh dari unsur radikalisme. Marilah kita jaga kebersamaan ini,” tandasnya.(Pow)